Community Service at the "Tabanan Lestari" Farmers Group in Banjar Bugbugan Sari, Senganan Village, Penebel District, Tabanan Regency, Bali
DOI:
https://doi.org/10.55927/ajcs.v2i12.7049Keywords:
Farmer Group Tabanan Lestari, Orange Plantation Waste, Liquid OrganicAbstract
The solutions offered to overcome the problems faced by the partners are carried out through a community partnership program through farmer assistance, counseling, training, technology transfer, techniques for making biological fertilizer from citrus fruit waste, as well as strengthening group institutions. This Community Service Program is implemented in this farmer group. The method used to achieve this goal is through counseling, training and application of technology with direct practice in the field. The implementation of Community Service has gone well according to plan and the participation and response of all members have been very enthusiastic in its implementation. The output targets are a technology package for managing orange plantation waste into good quality biofertilizer, and strengthening the institutions of integrated agrotourism groups in Senganan village and publishing them in scientific journals.
Downloads
References
Abobatta, W. F., & El-Azazy, A. M. (2020). Role of organic and biofertilizers in citrus orchards.
Aswan University Journal of Environmental Studies, 1(1), 13-27.
AK, M. S. (2018). Efektivitas Diklat Pengendalian OPT Bawang Putih dengan Metode Ceramah dan Praktek Langsung di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 2(2).
Arif, S. (2020). Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Produktifitas Pertanian Warga Di Dusun Genuk Desa Snepo Kec Slahung Kab. Ponorogo. InEJ: Indonesian Engagement Journal, 1(2).
Darmania, U. (2017). Pemanfaatan tanaman refugia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi. Informasi Pengkajian dan Disemninasi Inovasi Teknologi Informasi, 29- 45.
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa (2013). Profil Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Djojosumarto, P. (2008). Panduan lengkap pestisida & aplikasinya. Agromedia.
Elmi Sundari, E. S., & Rinaldo, R. (2012). Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Kalium, 2, 0-2.
Hasyim, A., Setiawati, W., & Lukman, L. (2015). Inovasi teknologi pengendalian OPT ramah lingkungan pada cabai: upaya alternatif menuju ekosistem harmonis. Pengembangan Inovasi Pertanian, 8(1), 1-10.
Istiqomah, I., & Serdani, A. D. (2018). Pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L. Var. Tosakan) pada pemupukan organik, anorganik dan kombinasinya. AGRORADIX: Jurnal Ilmu Pertanian, 1(2), 1-8.
Kardinan, I. A. (2003). Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. AgroMedia.
Muchtar, K., Susanto, D., & Purnaningsih, N. (2015). Adopsi Teknologi Petani pada Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Jurnal Penyuluhan, 11(2).
Nugraha, S. P. (2013). Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 2(03), 193-197.
Oktavia, H. F. (2020). Pemberdayaan Petani dalam Mengurangi Residu Melalui Pertanian Ramah Lingkungan di BPP Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Abdi Wiralodra: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 27-38.
Prayitno, H. T. (2014). Strategi pemanfaatan kotoran sapi. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 10(1), 43-51.
Prihandini, P. W., & Purwanto, T. (2007). Petunjuk teknis pembuatan kompos berbahan kotoran sapi.
Ramadhani, D., Eni Budiyati, S. T., & Eng, M. (2017). Pembuatan Biogas dengan Substrat Limbah Kulit Buah dan Limbah Cair Tahu dengan Variabel Perbandingan Komposisi Slurry dan Penambahan Cosubstrat Kotoran Sapi (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Rinaldi, M. R. (2019). Peningkatan Pendapatan Peternak Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Pupuk Bokashi Di Desa Kamarang Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon.
Ríos-Sandoval, M., Rincón-Enríquez, G., Bautista-Cruz, M. A., & Aguilar, E. E. Q. (2022). Biofertilizers in Mexican Lime (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle): Arbuscular Mycorrhizal Fungi and Azospirillum brasilense in Greenhouse. Tropical and Subtropical Agroecosystems, 25(3).
Roidah, I. S. (2013). Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Jurnal Bonorowo, 1(1), 30-43.
Salaki, C. L., & Tarore, D. (2018). Prospek pemanfaatan biopestisida bakteri entomopatogenik isolat lokal sebagai agen pengendali hayati hama tanaman sayuran. Eugenia, 24(2), 97.
Setiawan, I., Supyandi, D., Rasiska, S., & Judawinata, M. G. (2018). Pertanian Postmodern.
Penebar Swadaya Grup.
Sinaga, D. (2009). Pembuatan Pupuk Cair dari Sampah Organik dengan Menggunakan Biosca sebagai Starter.
Sulardi, M. (2020). Efektivitas Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Poc Enceng Gondok Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Jasa Padi, 5(1), 52-56.
Sutrisno, E., & Priyambada, I. B. (2019). Pembuatan pupuk kompos padat limbah kotoran sapi dengan metoda fermentasi menggunakan bioaktivator starbio di Desa Ujung–Ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jurnal Pasopati: Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi, 1(2).
Umbola, M. A., Lengkong, E., & Nangoi, R. (2020). Pemanfaatan Agen Hayati Tricho-Kompos Dan PGPR (Plant growth promotion rhizobactery) Pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.). In COCOS (Vol. 5, No. 5)..
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ida Bagus Komang Mahardika, Made Sri Yuliartini , Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.