The Characteristics of Wet Noodles from Mocaf Flour and Moringa Flour

Amir  Hinggiranja; Ni Made Ayu Suardani  Singapurwa; I Gede Pasek  Mangku; I Putu  Candra; A.A. Made  Semariyani

doi:10.55927/fjst.v2i4.3647

Authors

Amir Hinggiranja Warmadewa University, Denpasar
Ni Made Ayu Suardani Singapurwa Warmadewa University, Denpasar
I Gede Pasek Mangku Warmadewa University, Denpasar
I Putu Candra Warmadewa University, Denpasar
A.A. Made Semariyani Warmadewa University, Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.55927/fjst.v2i4.3647

Keywords:

Noodles, Mocaf-Moringa

Abstract

This study aims to determine the effect of substituting mocaf flour for moringa leaf flour on the characteristics of wet noodles. The research method used a completely randomized design on a factorial pattern, namely the ratio of wheat flour to mocaf flour, consisting of 4 levels: (100:0), (90:10), (80:20), (70:30), and the addition of moringa leaf flour, which consists of three levels: (10%), (15%), and (20%). The results showed that the best substitution of mocaf flour and moringa leaf flour with a ratio of 70% wheat flour to 30% mocaf flour and leaf flour to 10% moringa yielded 71.467% moisture content and 13.249% protein content. Ash content of 1.359% does not meet SNI but is still accepted by consumers. swelling index 32.723%, color (L*) 39.580%, color (a*) -8.380%, and color (b*) 14.410%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anam C, dan Sri, H. (2010). Mie Kering Waluh curcubita mos (hata) Dengan Anti Oksidan dan Pewarna Alami. Jurnal Cakaratani, 25 (5), 124-126.

Astawan, M. (2008). Membuat Mi dan Bihun. Jakarta: Penebar Swadaya.

Eliasson, Ann-Chartlott. (2004). Starch in Food. England: Woodhead Publishing Limited Cambridge.

Hersoelistyorini, W., Dewi, S.S., dan Kumoro, A C. (2015). Prosiding Seminar Nasional dan Internasional. Sifat Fisikokimia dan Oraganoleptik Tepung Mokaf (Modifed Cassava Flour) Dengan Fermentasi Menggunakan Ekstrak Kubis. The 2nd University Teasearech.

Istiqomah. (2014). Karakterisasi Mutu Susu Kedelai Baluran. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Jember.

Ilona, A. D dan Rita Ismawati. (2015). Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun kelor dan Waktu Inkubasi Terhadap sifat Organoleptik Yoghurt. Jurnal Tata Boga. 4(3), 151-159.

Luthfiyah. (2012). Pemeriksaan kandung Gizi Kelor NTB Jenis kelor Hijau dan Kelor Merah. Yogyakarta. UGM.

Nevara G.A, Zuki Z, dan Neswati. (2018). Studi Pembuatan Fruity Mie Menggunakan Campuran Tepung Terigu, Mocal Dan Ekstrak Terung Pirus. Jurnal Teknologi Petanian Andalas. 22(1): 61-72

Rosyidah, A. Z. dan Rita Ismawati. (2015). Studi Tentang Tingkat Kesukaan Responden Terhadap Pengaknekaragaman Lauk Pauk Dari Dau Kelor (Moringa Oleivera). Jurnal Tata Boga, (1).

Roihana. M. (2014). Pengaruh Jumlah Karagenan dan ekstrak dau Pandang Wangi (Pandanus Amarillyfolius) Terhadap sifat organoleptik Jelly Drink dan Kelor (Moringa Oleivera). Indonesia Jurnal Tata Boga, 25 (3), 94-102.

Salim, E. (2007). Mengolah Singkong Menjadi Tepung MOCAF. Yogyakarta: Lili Publisher.

Trisnawati, M, dan Nisa F. (2015). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor Terhadap Kualitas Mie Kering Tersubstitusi Mokaf. Jurnal Pangan dan Agroindustri: 3 (1): 23 – 47.

Winarno, F.G. (2004). Teknologi Produksi dan Kualitas Mie. Makalah disajikan Dalam Seminar Sehari Serba Mie, Insitut Pertanian Bogor. Bogor.