Application of Pana'i Money in Bugis and Non-Bugis Marriages in Wehali Village, Central Malaka District, Malacca Regency

Authors

  • Atika Febryanti Yusuf Universitas Nusa Cendana Kupang
  • Sukardan Aloysius Universitas Nusa Cendana Kupang
  • Darius Mauritius Universitas Nusa Cendana Kupang

DOI:

https://doi.org/10.55927/ijems.v1i3.4320

Keywords:

Application of Uang Pana'i, Marriage Between Bugis and Non-Bugis Ethnic Groups, Determinants of Uang Pana'i

Abstract

This research is an empirical juridical research conducted in Wehali Village, Central Malacca District, Malacca District. In this study, interviews were conducted with seventeen informants as a guide. The data obtained is then presented in the form of a simple table and analyzed descriptively qualitatively. Based on the research results, it can be concluded that: (1) There are several stages in determining the amount of Uang Pana'i that must be passed in order to reach an agreement between the man and the woman regarding the amount to be paid. (2) There are several factors that affect the amount of Uang Pana'i, including the social status/family position of the prospective bride and groom, the economic condition of the prospective bride, level of education and employment, physical condition, and ethnicity

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, Azhar Bashir, 1977, Hukum Perkawinan Islam, (Skripsi,Yogyakarta: Fakultas Hukum UII).

Aminah. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 28 Oktober 2022, Desa Wehali.

Ariani, 2017 “Tinjauan Yuridis Tentang Persepsi Tingginya Uang Panai Menurut Hukum Islam di Kabupaten Jeneponto”, (Skirpsi, Makassar: Uin Alauddin).

BPS Provinsi NTT, “Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMR) Sebulan (Rupiah), dalam https://ntt.bps.go.id/indicator/19/562/1/upah-minimum-kabupaten-kota-umr-sebulan.html, diakses pada tanggal 11 April 2023.

Daryanto, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Depdikbud).

Daryanto, 1998, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Apolo).

Depdikbud, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka).

Elvira, Rika, 2014, Ingkar Janji Atas Kesepakatan Uang Belanja dalam Perkawinan Suku Bugis Makassar, (Skripsi, Makassar, Universitas Hasanuddin).

Elvira, Rika, Op. Cit.

Elvira, Rika, Op.Cit.

Hakim, Rahmat, 2000, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung: PT Pusaka Setia).

Hania, Abdul Rauf. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 21 September 2022, Desa Wehali.

Hj. Burhan Alimuddin. 2023. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis”. Hasil Wawancara Pribadi: 26 Februari 2023, Desa Wehali.

Hj. Willo. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 28 Oktober 2022., Desa Wehali.

Ida Samudra, Chandra Gunawan. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 21 September 2022, Desa Wehali.

Kabar Makassar, “kenal lebih dekat adat pernikahan Bugis Makassar”, dalam:https://www.kabarmakassar.com/posts/view/646/kenal-lebih-dekat-, diakses pada tanggal 19 Desember 2022.

Kebudayaan Dan Pariwisata, Dinas Propinsi Sulawesi Selatan, 2006, Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Sulawesi Selatan (Makassar: Marta Press), Cet III.

Lukito, Ratno, 2008, Tradisi Hukum Indinesia, (Yogyakarta: Penerbit Teras).

Ma’ruf. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 28 Oktober 2022, Desa Wehali.

Maloko, Thahir, 2012, Dinamika Hukum dalam Perkawinan, (Skripsi, Makassar: Alauddin University Press, cetakan I).

Maryaeni, 2005, Metode Penelitian Kebudayaan (Jakarta: Bumi Aksara).

Moh. Ikhsan. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 31 Oktober 2022, Desa Wehali.

Ningrat, Koengtjara, 2009, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta).

Ningrat, Koentjara, 1990, Pengantar Antropologi I (Jakarta: Asti Mahatya).

Ningrat, Koentjara, 2001, Antropologi Budaya Suatu Pengantar (Jakarta: Rhineka Cipta).

Putri Anggyani, Reza Alqifahri. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 1 Oktober 2022, Desa Wehali.

Ragwino, Bewa, 2009, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat Indonesia (Jakarta: FIS & IP UP).

Saleh, Wantjik, 1976, Hukum Perkawinan Indonesia (Jakarta: Ghalia Indonesia), Cet I

Sitti Rabissa. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis”. Hasil Wawancara Pribadi: 20 September 2022, Desa Wehali.

Soekanto, Soerjono, 2003, Hukum Adat Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,).

Soemiyati, 1999, Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang Perkawinan (Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan) (Yogyakarta: Liberty), Cet IV.

Syahuri, T, Legislasi hukum perkawinan di Indonesia: Pro-kontra pembentukannya hingga putusan Mahkamah Konstitusi,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013)

Sumiani. 2016. Simbol dan Makna Tata Rias Pengantin Bugis Makassar, Fakultas Seni & Desain UNM

Suriyanti, Yusuf. 2022. .“Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 21 September 2022, Desa Wehali.

Syarifuddin, Amir, 2006, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana)

Thohari. 2022. “Penerapan Uang Pana’i pada Perkawinan Suku Bugis dan Non Bugis” Hasil Wawancara Pribadi: 20 September 2022, Desa Wehali.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 1 ayat (3)

Undang-Undang Perkawinan No. 1 Pasal 1 Tahun 1974. 18B ayat 2 Undang-undang Dasar Tahun 1945

Wade and Tavris, 2007, Psikologi, (Jakarta: Erlangga), edisi kesembilan jilid 1.

Yayuk basuki dkk, Uang Panai’ dan Status Sosial Perempuan dalam Perspektif Budaya Siri’ pada Perkawinan Suku Bugis Makassar Sulawesi Selatan, (Jurnal PENA: Universitas Muhammadiyah Makassar , 2017), edisi No.2 Vol. 3

Downloads

Published

2023-06-27

How to Cite

Yusuf, A. F. ., Aloysius, S. ., & Mauritius, D. . (2023). Application of Pana’i Money in Bugis and Non-Bugis Marriages in Wehali Village, Central Malaka District, Malacca Regency. Indonesian Journal of Economic & Management Sciences, 1(3), 295–308. https://doi.org/10.55927/ijems.v1i3.4320

Issue

Section

Articles