Finding the Meaning of Multiculturalism in Tari Bonet: A Christian Religious Education Perspective
DOI:
https://doi.org/10.55927/mudima.v4i12.12961Keywords:
Multiculturalism, Tari Bonet, Christian Religious EducationAbstract
Tari Bonet, as a cultural heritage of the Dawan ethnic group in East Nusa Tenggara, holds values of unity and kinship that are relevant in building a multicultural society. However, modernization and globalization have shifted the attention of the younger generation from local culture to popular culture, threatening the existence of the values embedded in Tari Bonet. This study aims to explore the meaning of multiculturalism in Tari Bonet from the perspective of Christian Religious Education, using a qualitative approach through ethnographic methods. Data were collected through in-depth interviews with traditional leaders, church leaders, and educators, as well as observations of the performance of Tari Bonet in various social contexts. The research findings indicate that Tari Bonet is not only a symbol of togetherness but also a learning tool for instilling Christian values such as love, tolerance, and respect for diversity. The discussion highlights the role of Christian Religious Education in integrating local cultural values with multicultural principles, while also contributing to cultural preservation efforts. The conclusion of this research emphasizes the importance of synergy between education, the church, and society in preserving Tari Bonet as a medium for shaping the character of the younger generation to appreciate cultural diversity within the framework of Christian faith. This study offers new insights into how local culture can serve as a bridge toward multicultural harmony
References
Anastasya Selly Harjanto Putri, dkk. (2024). Pengaruh Tren Mode Berkain pada Generazi Z terhadap Upaya Revitalisasi dan Aktualisasi Identitas Budaya dalam Perspektif Etika. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. 10(14): 243-252.
Andy Saputra. 2024. Pendidikan Agama Kristen Dan Pembelajaran Inklusif Dalam Kurikulum Merdeka. Educatioanl Journal: General and Specific Research Vol. 4 No. 3: 695-704.
Baidhawy, Zakiyuddin. (2005). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Erlangga.
Dashbach, Richard, 1992. “Ambeno: Bagaimana Rupamu Doeloe” dalam Agenda Budaya Pulau Timor (2).Atambua: Komisi Komunikasi Sosial Provinsi SVD Timor.
Debora Kaka, dkk. (2024). Peran Guru Pendidikan Agama Kristen: Menangani Konflik dan Membangun Toleransi di Sekolah. KARDIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani. Volume, 2. Nomor, 2: 132-144.
Elis Teti Rusmiati. 2023. Penanaman Nilai-Nilai Toleransi pada Anak Usia Dini. Jurnal Abdi MOESTOPO. Vol 6, No 2: 248-256.
Frederikus Suni. 2023. Memahami Makna Tari Bonet Etnis Dawan Timor, Nusa Tenggara Timur. Tafenpah.com https://www.tafenpah.com/2023/08/memahami-makna-tari-bonet-etnis-dawan.html (diakses pada, 12 Desember 2024).
Hotlif Arkilaus Nope dan Melvianus Selan. (2021). Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika Volume 7, Nomor 2: 49-59.
Imam Sibaweh, dkk. (2024). Pertimbangan Multikultural dalam Pengembangan Kurikulum Untuk Menghadapi Keanekaragaman Siswa. Didaktika: Jurnal Kependidikan, Vol. 13, No. 3: 3895-3904.
Joice Ester Raranta. 2021. Pendidikan Kristiani berbasis Multikultural dalam Konteks Moderasi Beragama. JURNAL TERUNA BHAKTI, Volume 3, No 2:164-175.
Josep Tatang dan Victor Deak. 2022. Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Memelihara Interaksi Sosial dalam Masyarakat Multikultural di Indonesia. Formosa Journal of Multidisciplinary Research (FJMR) Vol.1 , No.5 : 1185-1196.
Konteks Kehidupan Moderasi Beragama di Bali. Predica Verbum: Jurnal Teologi dan Misi Vol. 4, No. 1:76-95.
Martinus Lafu, dkk. (2008). Ungkapan Tradisional Bahasa Meto Suku Atoni Pah Meto Kabupaten Timor Tengah Utara. Kupang: Gita Kasih.
Melkisedek, dkk. (2024). Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Membangun Toleransi di Masyarakat Majemuk. Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat Volume. 2 No. 4: 296-311.
Metropoly Merlin J. Liubana dan Ibrahim Nenohai. (2021). Unsur Kearifan Lokal Masyarakat Atoni Pah Meto Dalam Legenda Oepunu. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra, Vol. 7, No. 2: 449-461.
Ni Nyoman Fransiska. 2024. Panggilan Misi Melalui Pendidikan Agama Kristen dalam
Rif’atul Khoriyah, dkk. (2023). Pendidikan Multikultural Dalam Meningkatkan Konsep Tasamuh. Ta'dib : Jurnal Pendidikan Islam, Volume 12 Issue 2: 395-410.
Santi Indra Astuti, dkk. (2021). Modul Budaya Bermedia Digital. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sumiati Titi, dkk. 2024. Pentingnya Pendidikan Agama Kristen (PAK). Jurnal Magistra Vol. 2 No. 2: 130-141.
Talizaro Tafonao. 2019. Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk. Shiftkey 2019 (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan). Volume 9 Nomor 2: 15-26.
Tarmizi. 2020. Pendidikan Multikultural: Konsepsi, Urgensi, dan Relevansinya dalam Doktrin Islam. Volume 5 No.1: 57-68.
Taufani Taufan. 2019. AKTIVISME AGAMA & PEMBANGUNAN YANG MEMIHAK: Esai-esai untuk Sulawesi Utara. Yogyakarta: Penerbit Sulur.
Valens BoyMikhael. (2020). HauteasIs The Living Tree Of The Dawanese People. doi:10.30822/lumenveritatis.v10i2.4 71.https://journal.unwira.ac.id/index .php/LUMENVERITATIS/article/vi ew/471
Yeremias Banusu. (2020). Korelasi Makna Tarian Bonet Masyarakat Dawan dengan Konsep Relasi Martin Buber (Sebuah Studi Komparasi dengan Pendekatan Filosofis). Vol. 05, No. 02: 7-16.
Yhadi Firdiansyah dan Nunung Nurlaili. 2020. Mplementasi Metode Diskusi Kelompok Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi Volume 4, No. 2: 1-9.
Yunus Selan. 2023. NEKAF MESE MA ANSAOF MESE: Membangun kehidupan Kristen yang Inklusif Bagi Atoen Pah Meto. Lombok: Seval Literindo Kreasi (SEVAL).
Ramona Mathias Mae. 2017. Pengembangan Model Tarian Bonetuntuk Kebugaran Jasmani dalam Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar. Jurnal Keolahragaan, 5 (1): 81-89.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Esti Regina Boiliu, Dirk Roy Kolibu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.