Perkawinan Beda Agama Itu Boleh (?)

Susilo Surahman

doi:10.55927/mudima.v2i4.290

Authors

Susilo Surahman UIN Raden Mas Said Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.55927/mudima.v2i4.290

Keywords:

marriage, different, religions

Abstract

Marriage of different religions is one of the social phenomena of society that has the potential to have impact implications in the future. One of them is the conflict between marriage as a human right and the regulation of marriage that emphasizes validity based on religious beliefs. This study aims to explain marriages of different religions from various perspectives. This research is qualitative research with a normative approach. The results showed that the opinion that marriages of different religions are allowed are based on Article 57 of Law 1/1974, where there is a marriage clause that is subject to different laws. This allows for marriages of different nationalities and different religions. In addition, Law 1/1974 is considered to have a legal vacuum, which can be done the application of Regeling op de Gemengde Huwelijk (GHR). Another basis for the permissibility of marriage of different religions is the Civil Code. While opinions that say marriage of different religions are not allowed are based on Law 1/1974, FATWA MUI, and KHI. Law 1/1974 and Human Rights have two (two) different perspectives, between allowing and prohibiting marriage of different religions.

References

Amna, R., & Suhandini, P. (2017). Pernikahan Beda Agama dan Implikasinya terhadap Pola Asuh Anak. Journal of Educational Social Studies, 6(3), 120–124.

Asiah, N. (2015). PERKAWINAN BEDA AGAMA MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN. 10(2), 204–214.

Dardiri, A. H., Tweedo, M., & Roihan, M. I. (2012). Pernikahan beda agama ditinjau dari perspektif islam dan ham. 09410551, 99–117.

DIONNI DITYA PERDANA, W. W. (2020). Konstruksi pemberitaan pernikahan beda agama. 7(2).

Efendi, R. (2020). PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PARADIGMA SOSIOLOGICAL JURISPRUDENCE. 05(0), 49–56.

Farid, M. (1979). PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HADIS AHKAM. VI(2), 1–16.

Hanifah, M. (2019). Perkawinan Beda Agama Ditinjau dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. 2(1), 297–308.

Hasnan Hasbi. (2018). ANALISIS HAK MEWARIS ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN BEDA AGAMA. 20(1), 37–49.

Humbertus, P. (2019). Fenomena Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari UU Tahun 1974 Tentang Perkawinan. 4(2), 101–111.

Husni, Z. M. (2015). PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SUNNAH SERTA PROBLEMATIKANYA. 2(1), 91–102.

Ilham, M. (2020). NIKAH BEDA AGAMA DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM DAN TATANAN HUKUM NASIONAL. 2(1), 43–58.

Isihlayungdianti, R., & Halim, A. (2020). Non-Muslim Inheritance in Interfaith Marriages. Al-Mashlahah. https://doi.org/10.30868/am.v9i02.1189

Jalil, A. (1974). Pernikahan beda agama dalam perspektif hukum islam dan hukum positif di indonesia. 1.

Jonathan, A. (n.d.). PERNIKAHAN BEDA AGAMA (Studi kasus pada pasangan pernikahan beda agama Katolik dengan Islam di Keuskupan Surabaya).

Kaharuddin, S. (2020). Pernikahan beda agama dan dampak terhadap pendidikan agama anak. 4(1).

Muhammad, N. E. (2020). Realitas Perkawinan Beda Agama Perspektif Keluarga Sakinah. 16(2), 273–298.

Muti, D. (1974). Hukum Pernikahan Beda Agama Menurut Hukum Islam dan Hukum Formal. 2.

Setiarini, L. D. (2021). PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA. 19(85), 45–55.

Setiyanto, D. A. (2017). LARANGAN PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA. 7(April 2017).

Sunarto, M. Z. (2018). LARANGAN PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF SYAD ZARI’AH IMAM AL-SYATIBI. 02(02), 174–188.

SYAMSURI. (2018). PERNIKAHAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF TAFSIR AL-QUR’AN. 6, 145–152.

Wahyuni, S. (n.d.). KONTROVERSI PERKAWINAN BEDA AGAMA. 8, 64–78.

Wahyuni, S. (2014). POLITIK HUKUM PERKAWINAN DAN PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA. Pusaka.

Witoko, P. A. (2019). PENYELUNDUPAN HUKUM PERKAWINAN BEDA AGAMA DI INDONESIA. 251–257.

Wulandari, S. R., Siahaan, F., & Khasanah, S. N. L. U. (2021). Kedudukan hukum perkawinan beda agama dan kewarganegaran di indonesia. 2(2), 1–13.

Amri, A. (2020). Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam. Media Syari’ah, 22(1), 48. https://doi.org/10.22373/jms.v22i1.6719

Dakhi, A. S. (2019). Perkawinan Beda Agama (Suatu Tinjauan Sosiologi). 7(3), 297–300. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=5HqfDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR6&dq=sosiologi+pendidikan&ots=iA4L-5xmiC&sig=jTL_bd252AV1q8tUx6GzfiXYbBk

Fatimah, I. P., Amirudin, A., & Lathifah, A. (2019). Agama dan Pernikahan Pasangan Beda Agama di Sendangmulyo Semarang. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(1), 1. https://doi.org/10.14710/endogami.3.1.1-8

Hartanto, D. A. (2019). Perkawinan Lintas Agama Perspektif Hukum Positif dan Hukum Agama di Indonesia. YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 10(2), 137. https://doi.org/10.21043/yudisia.v10i2.5877

Rachmadhani, T. C., & Herdiana, I. K. E. (2021). Dinamika Resiliensi Istri Pada Pernikahan Beda Agama. 1(1), 209–220.