Aggravation on Criminal Sanction for the Perpetrators of Criminal Corruption Acts on National Fund

Authors

  • Oksidelfa Yanto Faculty of Law at Pamulang University South Tangerang
  • H. Muhamad Rezky Pahlawan MP Faculty of Law at Pamulang University South Tangerang
  • Suhendar Faculty of Law at Pamulang University South Tangerang
  • Samuel Soewita Faculty of Law at Pamulang University South Tangerang

DOI:

https://doi.org/10.55927/mudima.v3i7.4710

Keywords:

Agravation, Criminal, Perpetrators, Sanction

Abstract

This study aims to determine the forms of corruption committed by state officials to enrich themselves in their activities as public officials and the content of criminal acts for perpetrators in state finances in Indonesian law. The research method used in this paper is a normative legal research method with data collection techniques in the form of secondary data obtained from various kinds of reading materials relevant to the problem. The data can be obtained and collected, processed and analyzed to answer the existing problem. The result of the study is that the form of corruption of public officials is to abuse their authority with elements against the law and result in state financial losses. The contain of criminal weighting for perpetrators of criminal acts of corruption is that the perpetrators can be sentenced to the death penalty by the provisions of the Corruption Crime Act. The weighting of this crime becomes important, robs the people of rights that are contrary to the values of public justice. Indonesia should be able to follow in the footsteps of the Chinese state that death punishes the thieves of state money severely

References

Adami Chazawi, Tindak Pidana Pornografi, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016).

Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional Dan Internasional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012).

Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana; Penafsiran Hukum Pidana, Dasar Pemidanaan, Pemberatan & Peringanan, Kejahatan Aduan, Perbarengan & Ajaran Kausalitas, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2002).

Abdul Fatah, Nyoman Serikat Putra Jaya, Henny Juliani, Kajian Yuridis Penerapan Unsur Merugikan Keuangan Negara Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, Diponegoro Law Journal, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017.

Arif Setiawan dan Umar Ma’ruf, Penerapan Unsur Dapat Merugikan Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi, Jurnal Hukum Khaira Ummah, Vol. 12, No. 3, September 2017.

Anita Carolina, Sistem Anti Korupsi: Suatu Studi Komparatif Di Indonesia, Hongkong, Singapura Dan Thailand, Jurnal InFestasi, Vol. 8 No.1 Juni 2012.

Bilher Hutahaean, Penerapan Sanksi Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Anak, Jurnal Yudisial Vol. 6 No. 1 April 2013.

Bram Mohammad Yasser, Pengujian Unsur Penyalahgunaan Wewenang Pada Peradilan Tata Usaha Negara dalam Kaitannya Dengan Tindak Pidana Korupsi, Soumatera, Jurnal Law Review, Volume 2, Nomor 1, 2019.

Chatrina Darul Rosikah Dan Dessy Marliani Listianingsih, Pendidikan Antikorupsi Kajian Antikorupsi Teori dan Praktik, (Jakarta; Sinar Grafika, 2016).

Djernih Sitanggang, Kepastian Hukum Masa Tunggu Eksekusi Pidana Mati dalam Mewujudkan Rasa Keadilan Menuju Pembaharuan Hukum Pidana, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2018).

Djoko Prakoso, Surat Dakwaan, Tuntutan Pidana dan Eksaminasi Perkara di Dalam Proses Pidana, (Yogyakarta: Liberty, 1988).

Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007).

E.K. Iwuagwu, ‘Nigeria’s Ethno-Religious Crises and its Socio-Political and Economic Underdevelopment’, Cogito, vol. 14, no. 1, 2022.

Fitri, Inilah Negara-Negara Terkorup Dan Terbersih Dunia, (Laman Ristekdikti 26 Januari 2017).

Fathudin, Tindak Pidana Korupsi (Dugaan Penyalahgunaan Wewenang) Pejabat Publik (Perspektif Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan), Jurnal Cita Hukum, Vol. II. No. 1 Juni 2015.

Fernando I. Kansil, Sanksi Pidana Dalam Sistem Pemidanaan Menurut KUHP dan Di Luar KUHP, Jurnal Lex Crimen, Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014.

Harrys Pratama Teguh dan Usep Saepullah, Teori dan Praktik Hukum Acara Pidana Khusus, (Bandung: Pustaka Setia, 2016).

Herlambang, Belajar menanggulangi Korupsi dari Negara Lain, Jurnal Hukum: Supremasi Hukum, Fakultas Hukum Unversitas Bengkulu. Nomor 2 (23) Agstus 2012.

Ivan A Hadar, Utang dan Pengurangan Kemiskinan, Kompas 14 November 2005.

Jeremy Pope, Strategi Memberantas Korupsi Elemen Sistem Integritas Nasional, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003).

Kontan, ICW: Sepanjang 2020, Kerugian Negara Akibat Korupsi Mencapai Rp 56,7 Triliun, Senin, 22 Maret 2021.

Law Number 31 of 1999 concerning Corruption Crimes.

Law Number 20 of 2001 concerning Corruption Crimes.

Lugman Nurhadi Arunanta, Pimpinan KPK Catat Ada 429 Kepala Daerah Hasil Pilkada Terjerat Korupsi, DetikNews, Kamis 18 Maret 2021.

Lassou, How the colonial legacy frames state audit institutions in Benin that fail to curb corruption, Critical Perspectives on Accounting, Volume 78, July 2021.

Lili Rasjidi dan I. B. Wiyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, (Bandung: Mandar Maju, 2003).

Law Number 1 of 1946 concerning Criminal Law Regulations.

Law Number 8 of 1981 concerning the Criminal Procedure Code.

Marwan Mas, Pemberantas Tindak Pidana Korupsi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014).

M. Nurul Irfan, Korupsi Dalam Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Amzah, 2012).

Muhammad Djafar Saidi dan Eka Merdekawati Djafar, Hukum Keuangan Negara Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017).

Marwan Mas, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014).

Mahrus Ali, Asas,Teori & Praktek Hukum Pidana Korupsi, (Yogyakarta: UII Press, 2013).

Moehammad Iqbal Sultan, Investigative Reporting in Corruption Disclosure by theJournalist on Indonesia Newspapers, International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), Volume 19, No 1, 2015.

Mahmud, A. Problematika Asset Recovery Dalam Pengembalian Kerugian Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi, Jurnal Yudisial, 11 (3), (2018, Desember).

Nurhadi Sucahyo, Aneh, Masyarakat Religius Namun Korupsi Tinggi, VOA Indonesia, 26 September 2018.

P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar HukumPidana Indonesia, (Bandung: PT. Citra Adityta Bakti, 1996).

Priyanto Dwijaya, Sistem Pelaksanaan Penjara Di Indonesia, (Bandung: Refika Aditama, 2006).

Robert Klitgaard, Membasmi Korupsi (Terjemahan),(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005).

............................, Membasmi Korupsi, Penerbit Yayasan Obor Indonesia (terjemahan Hermoyo), (Jakarta: Yayasan Obor, 2001).

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993).

Rizki Agung Firmansyah, Konsep Kerugian Perekonomian Negara Dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, Jurist-Diction, Vol. 3 (2), 2020.

Syed Husein Alatas, Sosiologi Korupsi, Sebuah Penjelajahan Dengan Data Kontemporer, (Jakarta: LP3ES, 1983).

Suwatno, Kontribusi Perguruan Tinggi dan Pemuda Dalam Menciptakan Pencegahan Korupsi dan Budaya Anti Korupsi, Portal Berita Universitas Pendidikan Indonesia, 18 September 2021.

Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).

Supeni Anggraeni Mapuasari, Hadi Mahmudah, Korupsi Berjamaah: Konsensus Sosial Atas Gratifikasi Dan Suap, Jurnal Integritas, Volume 4 Nomor 2, Desember 2018.

Satria Unggul Wicaksana Prakasaa, Asis, Mualimin Mochammad Sahid, Reduce Corruption in Public Procurement: The Effort Towards Good Governance, Bestuur, Vol. 9, No. 1, August 2021.

Tunjung Mahardika Hariadi, Perbandingan Penanganan Tindak Pidana Korupsi Di Negara Singapura Dan Indonesia, Recidive, Volume 2 No. 3 Sept.- Desember 2013 2013.

Wawan Heru Suyatmiko, Memaknai Turunnya Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2020, Integritas: Jurnal Antikorupsi, Vol. 7 Nomor 1, 2021.

Downloads

Published

2023-07-30

How to Cite

Oksidelfa Yanto, H. Muhamad Rezky Pahlawan MP, Suhendar, & Samuel Soewita. (2023). Aggravation on Criminal Sanction for the Perpetrators of Criminal Corruption Acts on National Fund . Jurnal Multidisiplin Madani, 3(7), 1473–1485. https://doi.org/10.55927/mudima.v3i7.4710

Issue

Section

Articles