Contribution of Emotional Intelligence to Resilience in Adolescents with Broken Home Families

Authors

  • Muhammad Saiful Anam Universitas Gunadarma
  • Ira Norma Prabawati Universitas Gunadarma
  • Marcia Martha Siahay Universitas Gunadarma

DOI:

https://doi.org/10.55927/mudima.v4i1.7448

Keywords:

Emotional Intelligence, Resilience, Adolescents, Broken Home

Abstract

In recent years, many children have experienced a situation where their family is not intact, often called a broken home. Divorce of parents and problems in the family certainly not only have an impact on parents but also have an impact and become a problem for children. The development of emotional abilities and resilience in children is important to deal with difficulties and problems and turn them into positive ones. This study aims to test empirically the contribution of emotional intelligence to resilience in adolescents often called with broken home families. The research sample consisted of 65 adolescents who were selected based on a non-probability method of purposive sampling with the characteristics of adolescents aged 17-21 years who had separated/divorced parents. To measure emotional intelligence variables using the Trait Meta-Mood Scale compiled by Solovey et al (2002) and to measure resilience variables using the Connor Davidson Resilience Scale compiled by Connor & Davidson (2003). The reliability value of the emotional intelligence variable is 0.905 and the reliability value of the resilience variable is 0.926. The results of the empirical mean category of emotional intelligence variables are in the medium category which tends to be high and resilience is in the medium category which tends to be low. Thus, the research hypothesis is accepted. This means there is a significant contribution between emotional intelligence on resilience and the role of emotional intelligence variables on resilience

References

Agency, T. B. (2009). Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) buah hati. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Al-Faruq, M. S. S. & Sukatin. (2021). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Amalia, R. & Pahrul. Y. (2019). Intervensi Konselor Sekolah Untuk Meningkatkan Self Esteem Bagi Anak Keluarga Broken Home. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2), 632-640.

Annur, C. M. (2022). Kasus Perceraian Meningkat 53%, Mayoritas karena Pertengkaran. Diakses pada 9 Mei 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/28/kasus-perceraian-meningkat-53-mayoritas-karena-pertengkaran.

Apriani, F & Listiyandini, R. A. (2019). Kecerdasan emosi sebagai prediktor resiliensi psikologis pada remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi Indonesia. 2 (8), 325-339.

Berrocal, P. F. dkk. (2006). The Role of Emotional Intelligence in Anxiety and Depression among Adolescents. Jurnal Individual Differences Research, 4(1), 16-27.

Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, 2(2), 127-133.

Connor, K. M & Davidson. J. R. T. (2003). Development Of A New Resilience Scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (Cd-Risc). Journal Depression and Anxiety, 18:76–82.

Fhadila, K., D. (2017). Menyikapi perubahan perilaku remaja. Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 2(2), 16-23.

Garcia, G. M. & Calvo. J. C. A. (2013). Psychometric properties of Connor-Davidson Resilience Scale in a Spanish sample of entrepreneurs. Journal Psicothema, 25(2), 245-251.

Gunarsa, S D. (2008). Psikologi praktis, remaja, anak dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulya.

Hendriani, W. (2018). Resiliensi Psikologi: Sebuah Pengantar. Jakarta: Kencana.

Heng, P. H. (ed). (2018). Perilaku Delinkuensi: Pergaulan Anak dan Remaja ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Andi Offset.

Jamaludin & Dewi. S. T. (2016). Pengaruh Kecerdasan Emosi Dan Coping Stress Terhadap Psychological Distress Pada Remaja. Journal of Psychology, 4(1).

Kapunan, R. R. (2004). The psychology of adolescence. Manila: Rex Book Store.

Kuntjojo. (2021). Psikologi Pendidikan: Buku 1. Bogor: Guapedia.

Lamirin, M. M. (2021). Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha. Solok: Insan Cendekia Mandiri.

Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai & Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana.

Matondang, Z. (2009). Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 6(1), 87-97.

Mudjiran. (2021). Psikologi Pendidikan: Penerapan Prinsip-prinsip Psikologi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Mukhtazar. (2020). Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Absolute Media.

Munawaroh, E. & Mashudi, E. A. (2019). Resiliensi: Kemampuan Bertahan dalam Tekanan dan Bangkit dari Keterpurukan. Semarang: Pilar Nusantara.

Muri, A. H., S. & Wardan, K. (2020). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Malang: Literasi Nusantara.

Muttaqin, M & Sulistyo, B. (2019). Analisis faktor penyebab dan dampak keluarga broken home. Jurnal Studi Gender dan Anak, 6(2), 245-256.

Nurrahmah, A. dkk. (2021). Pengantar Statistika 1. Bandung: Media Sains Indonesia.

Nyiagani, P. W. & Kristinawati, W. (2021). Kecerdasan Emosi dengan Resiliensi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Remaja di Panti Asuhan. Philanthropy Journal of Psychology, 5(2), 295-305.

Octavia, S. A. (2020). Motivasi Belajar dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Puspasari, A. (2009). Emotional intelligent parenting: mengukur emotional intelligence anak dan membentuk Pola Asuh Berdasarkan Emotional intelligent parenting. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Puspasari, A. (2009). Emotional Intelligent Parenting. Jakarta: Kompas Gramedia.

Retnawati, H. (2015). Perbandingan Akurasi Penggunaan Skala Likert Dan Pilihan Ganda Untuk Mengukur Self-Regulated Learning. Jurnal Kependidikan, 45(2), 156-167.

Retnowati, Y. (2021). Antara Broken Home dan Konsumerisme. Yogyakarta: Guepedia.

Salovey. P dkk. (2002). Perceived Emotional Intelligence, Stress Reactivity, And Symptom Reports: Further Explorations Using the Trait Meta-Mood Scale. Jurnal Psychology and Health, 17(5), 611-627.

Santi, M. R. & Koagouw. F. (2015). Pola Komunikasi Anak-Anak Delinkuen Pada Keluarga Broken Home Di Kelurahan Karombasan Selatan Kecamatan Wanea Kota Manado. Jurnal Acta Diurna, 4(4).

Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Saputro, H. & Fazrin. I. (2017) Anak sakit wajib bermain di Rumah Sakit: penerapan terapi bermain anak sakit, proses, manfaat dan pelaksanaannya. Ponorogo: Forum ilmiah Kesehatan.

Setyowati. A., Hartati. S. & Sawitri. D. R. (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Resiliensi Pada Siswa Penghuni Rumah Damai. Jurnal Psikologi Undip, 7(1), 67-77.

Soest, T. V. dkk. (2010). A Validation Study of the Resilience Scale for Adolescents (Read). Journal Psychopathol Behav Assess, 2:215–225.

Sukatin dkk. (2021). Psikologi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.

Suparman dkk. (2020). Dinamika Psikologi Pendidikan Islam. Ponorogo: Wade Publish.

Susanto, A. (2018). Bimbingan dan konseling di Sekolah: konsep, teori dan aplikasinya. Jakarta: Prenadamedia group.

Tima, L. L. & Muti'ah. T. (2014). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Resiliensi Pada Para Suster Yunior Di Kota Yogyakarta. Jurnal Spirits, 5(1), 16-24.

Wagiran. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Wirenviona, R. (2020). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jawa Timur: Airlangga University Press.

Wuwung, O. C. (2020). Strategi Pembelajaran & Kecerdasan Emosional. Surabaya: Scopindo Media Pustaka.

Yu, X. & Zhang. J. (2007). Factor Analysis And Psychometric Evaluation Of The Connor-Davidson Resilience Scale (Cd-Risc) With Chinese People. Journal Social Behavior and Personality, 35(1), 19-30

Downloads

Published

2024-01-23

How to Cite

Anam, M. S. ., Ira Norma Prabawati, & Siahay, M. M. . (2024). Contribution of Emotional Intelligence to Resilience in Adolescents with Broken Home Families. Jurnal Multidisiplin Madani, 4(1), 63–69. https://doi.org/10.55927/mudima.v4i1.7448