Effect of Activation Temperature and H3PO4 Concentration on Activated Carbon from Asian Palmyra Palm Fronds (Borassus Flabellifer Linn)

Authors

  • Dwi Sukma Rini Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram
  • Dhimas Mardyanto Prasetyo Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram
  • Turmiya Fathal Adawi Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram
  • Irwan Mahakam Lesmono Aji Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram
  • Maiser Syaputra Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram
  • Kornelia Webliana B Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram
  • Rima Vera Ningsih Department of Forestry Faculty of Agriculture University of Mataram

DOI:

https://doi.org/10.55927/mudima.v4i6.9594

Keywords:

Activated Charcoal, Activation Temperature, Asian Palmyra Palm (Lontar) Fronds, H3PO4 Concentration

Abstract

Asian palmyra palm (lontar) fronds are a byproduct generated from the asian palmyra palm plant. To add value to these fronds, they can be converted into activated charcoal. This study aims to determine the properties of activated charcoal derived from asian palmyra palm fronds and the effects of activation temperature and chemical concentration on these properties. The activation process was conducted using H3PO4 solution with two concentration variations, 10% and 20%, for 24 hours, and three temperature variations, 600°C, 700°C, and 800°C, each for 60 minutes. The data obtained were analyzed using R software version 4.3.1. The effects of the variation factors in H3PO4 concentration and activation temperature on the yield and characteristics of the activated charcoal were calculated using two-way ANOVA with a 95% confidence level. The properties of the activated charcoal produced met the SNI 06-3730-1995 standard for technical activated charcoal, with yield, moisture content, ash content, volatile matter content, fixed carbon content, and iodine adsorption values of 80.41%, 0.42%, 9.35%, 8.28%, 82.38%, and 668.13 mg/g, respectively. The best properties of activated charcoal were obtained from the activation treatment at 600°C and 20% H3PO4 concentration

References

Abdi H. & Williams L.J. 2010. Tukey’s honestly significant difference (HSD) test. Encyclopedia of research design, 3(1): 1-5.

Adawi T.F, Aji I.M.L., Rini D.S. 2021. Pengaruh suhu dan konsentrasi asam fosfat H3PO4 terhadap kualitas arang aktif cabang bambu duri (Bambusa blumeana BI. Ex. Schult. F.). Jurnal penelitian kehutanan FALOAK, 5(1), 62-73.

Alimah, D. 2017. Sifat dan mutu arang aktif dari tempurung biji mete. Jurnal penelitian hasil hutan, 35: 123-133.

Budiman J.A.P, Yulianti I.M., Jati W.N. 2018. Potensi arang aktif dari kulit buah durian (durio zibethinus murr.) Dengan aktivator naoh sebagai penjernih air sumur. Biota, 3(3): 117-124.

Dewi R., Azhari A., Nofriadi I. 2020. Aktivasi karbon dari kulit pinang dengan menggunakan aktivator kimia KOH. Jurnal teknologi kimia unimal 9(2): 12-22.

Eso R, Luvi H dan Ririn. 2021. Efek variasi konsentrasi zat aktivator h3po4 terhadap morfologi permukaan dan gugus fungsi karbon aktif cangkang kemiri. Jurnal gravitasi fisika, 20(1).

Hendrawan Y., Sutan S.M., Kreative R.Y.R. 2017. Pengaruh variasi suhu karbonisasi dan konsentrasi aktivator terhadap karakteristik karbon aktif dari ampastebu (bagasse) menggunakan activating agent nacl. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 5: 200-207.

Jamilatun S., dan Setyawan M. 2014. Pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa dan aplikasinya untuk penjernihan asap cair. Jurnal spektrum industri, 12(1): 1-112.

Jamilatun S., Setyawan M., Salamah S., Purnama D.A.A. dan Putri R.U.M. 2015. Pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa dengan aktivasi sebelum dan sesudah pirolisis. Seminar nasional sains dan teknologi: fakultas teknik universitas muhammadiyah jakarta.

Kalensun A.G., Wuntu A.D., Kamu V.S. Isoterm adsorpsi toluena pada arang aktif strobillus pinus (pinus merkusii). Jurnal ilmiah sains 12(2): 101.

Kurniawan I.K.G.I dan Sutapa J.P. 2020. Pembuatan arang aktif dari tempurung siwalan (borassus flabellifer l.) Yang diaktivasi dengan kalium hidroksida (koh). Jurnal of biota, 5(1):1-8. DOI:10.24002/biota.v5i1.2948.

Lempang, M. dan Wasrin S. 2012. Sifat dan mutu arang aktif tempurung kemiri. Penelitian hasil hutan, 30(1): 100-113.

Maulana G.G.R., Agustina L. dan Susi. 2017. Proses aktivasi arang aktif dari cangkang kemiri (Aleurites moluccana) dengan variasi jenis dan konsetrasi aktivator kimia. Jurnal ziraa'ah, 42(3): 247-256.

Norma M, Anas M dan Sudiana I.N. 2022. Optimalisasi waktu dan temperatur aktivasi dengan H3PO4 terhadap kualitas arang aktif dari cangkang kemiri melalui analisis proksimat. Indonesian journal of physics and its applications, 2(1): 13-20.

Novia Y.R., Hambali E., Pari G dan Suryani A. 2020. Karakteristik arang ktif tandan kosong kelapa sawit yang dimpregnasi logam nikel sebagai katalis. Jurnal penelitan hasil hutan, 38(3) : 129–138, doi:10.20886/jphh.2020.38.3.129-138.

Nurhilal, Otong, Lesmana R.S., Ramadayanti, Karina, Habibah S., Hidayat dan Sahrul. Synthesis of High Quality Porous Carbon from Water Hyacinth. Key engineering materials (Zurich), 860: 173-177. doi: 10.1039/c5ra25098f.

Pane G.C., dan Hamzah F. 2018. Pemanfaatan kulit buah durian pada pembuatan arang aktif dengan metode aktivasi fisika-kimia menggunakan asam fosfat. Jurnal JOM Faperta 5 : 1-14.

Pari G. 1996. Pembuatan arang aktif dari serbuk gergaji sengon (Paraserianthes falcataria) dengan cara kimia. Buletin penelitian hasil hutan, 14(8) : 308-302.

Pari, G. dan I. Sailah, 2001. Pembuatan arang aktif dari sabut kelapa sawit dengan bahan pengaktif NH4HCO3 DAN (NH4)2CO3 dosis rendah. Buletin Penelitian Hasil Hutan, Bogor 19(4): 231-244.

Pari, G., Mahfudin, dan Jajuli. 2012. Teknologi pembuatan arang, briket arang dan arang aktif serta pemanfaatannya, 1: 1–9.

Pari, G., Santoso, A. dan Hendra, D. 2006. Pembuatan dan pemanfaatan arang aktif sebagai reduktor emisi formaldehida kayu lapis. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 24 (5) : 425 - 436.

Rahman A., Aziz R., Indrawati A. dan Usman M. 2018. Pemanfaatan beberapa jenis arang aktif sebagai bahan absorben logam berat cadmium (Cd) pada tanah sedimen drainase kota medan sebagai media tanam. Agrotekma: jurnal agroteknologi dan ilmu pertanian, 5(1): 42-54.

Sahara E., Sulihingtyas W.D., Mahardika I.P.A. 2017. Pembuatan dan karakterisasi arang aktif dari batang tanaman gumitir (tagetes erecta) dengan aktivator NaOH. Jurnal kimia, 11(2): 174-180.

Scroder, E. 2006. Experiment on the generation of activated carbon from biomass. Germany: Institute for Nuclear ang Energy Technologies Forschungs Karlsruhe.

Sudrajat R., Tresnawati D. dan Setiawan. 2005. Pembuatan arang aktif dari tempurung biji jarak pagar. Jurnal penelitian hasil hutan, 23(2): 143-162.

Suryani D.A., Hamzah F., Johan V.S. 2018. Variasi waktu aktivasi terhadap kualitas karbon aktif tempurung kelapa. JOM Faperta, 5:1-10.

Wibowo S, Syafi W, Pari G. 2011. Karakterisasi permukaan arang aktif tempurung biji nyamplung. Jurnal makara teknologi, 15(1):17-24.

Widayanti, Isa I. dan Aman L. 2012. Studi daya aktivasi arang sekam padi pada proses adsorpsi logam Cd. Jurnal Sainstek, 6(5): 1-8.

Downloads

Published

2024-06-22

How to Cite

Rini, D. S. ., Prasetyo, D. M. ., Adawi, T. F. ., Aji, I. M. L. ., Syaputra, M. ., B, K. W. ., & Ningsih, R. V. . (2024). Effect of Activation Temperature and H3PO4 Concentration on Activated Carbon from Asian Palmyra Palm Fronds (Borassus Flabellifer Linn). Jurnal Multidisiplin Madani, 4(6), 720–728. https://doi.org/10.55927/mudima.v4i6.9594

Issue

Section

Articles