Legal Protection for Girls in the Distribution of Inheritance Based on Batak Toba Customary Law (In Janjiraja Village, Samosir Regency)
DOI:
https://doi.org/10.55927/jlca.v4i1.13689Keywords:
Batak Toba Customary Law, Patrilineal, Inheritance Rights, Female Children, Gender EqualityAbstract
The Batak Toba customary law adheres to a patrilineal inheritance system, where male children are the primary heirs of family assets, while female children only receive symbolic portions in the form of gifts or jambar. This study aims to examine the legal protection for female children in inheritance distribution in Janjiraja Village, Samosir Regency, focusing on customary practices and gender equality. The research uses a juridical-sociological method, combining legal analysis with observations of the implementation of customs in the community. The findings show that although there are protective mechanisms such as parjambar and family discussions, their implementation is hindered by the patrilineal culture, lack of understanding of national law, and social pressures from the customary environment. However, there is a shift in attitudes among the younger generation, who are more supportive of gender equality, influenced by education, urbanization, and national legal frameworks. This study concludes that legal protection for female children in Batak Toba inheritance requires an approach that combines customary values with gender equality principles, leading to a more equitable distribution of family inheritance.
Downloads
References
Abdurrahman, H. (2015). Draft laporan pengkajian hukum tentang mekanisme pengakuan masyarakat hukum adat. BPHN.
Dharmawan, F. H., & M. (2022). Kedudukan Anak Perempuan dalam Pembagian Harta Warisan Hukum Adat Batak Toba di Kabupaten Samosir.
Hadikusuma, H. (2001). Hukum waris Indonesia menurut perundangan, hukum adat, hukum agama Hindu Islam. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Harianja, T. (2010). Transformasi hukum adat Batak Toba di era modernisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ihromi, T. O. (1993). Pokok-pokok antropologi budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Koentjaraningrat. (1985). Pengantar antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nainggolan, T. (2000). Batak Toba di Jakarta. Jakarta: BM.
Panggabean, D. H., & Sinaga, D. R. (2007). Hukum adat Dalihan Na Tolu tentang hak waris. Jakarta: Dian Utama.
Purba, P. (2008). Hukum adat Batak Toba: Suatu kajian filosofis dan praktis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Siahaan, M. (2005). Adat Batak Toba: Filosofi dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Medan: Penerbit Bina Media.
Syamsudin, M., et al. (1998). Hukum adat dan modernisasi hukum. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.
Dharmawan, F. H., & M. (2022). “Kedudukan Anak Perempuan dalam Pembagian Harta Warisan Hukum Adat Batak Toba di Kabupaten Samosir.” CONSTITUTUM Jurnal Ilmiah Hukum, 1(1), 86–99.
Firmando, H. B. (2021). “Kearifan lokal sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu dalam merajut harmoni sosial di kawasan Danau Toba.” Aceh Anthropological Journal, 5(1), 20. https://doi.org/10.29103/aaj.v5i1.4613
Ginting, Y. P., & Atara, I. (2024). “Pengaruh Adat Istiadat terhadap Penerapan Hukum Waris di Indonesia: Studi Kasus Suku Dayak.” 03(03), 402–412.
Hendrako, E., Edo Hendrako, & Hendrako, E. (2015). “Hak waris anak perempuan terhadap harta peninggalan (studi kasus putusan MA RI No. 4766/Pdt/1998).” Lex Privatum, 21(1), 232–239. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/7028
Kania, D. (2015). “Hak asasi perempuan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.” Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati.
Kurniawan, N. (2011). “Hak asasi perempuan dalam perspektif hukum dan agama.” Jurnal Konstitusi, 4(1), 1.
Lubis, F., Sitepu, Y., Harahap, H., & Sutatminingsih, R. (2021). “Increasing Digital Competence for Samosir Millennial Generation in The Context of Leading Tourism Promotion.” ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 225–235. https://doi.org/10.32734/abdimastalenta.v6i2.4914
Mikael, S., et al. (2024). “Analisis hukum perdata terhadap pembagian warisan anak dalam perspektif masyarakat Batak Toba.” 2(2), 954.
Muhartono, D. S. (2020). The importance of gender mainstreaming regulations in regional development in Kediri Regency. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 3(2), 117–134.
Rich, J. I., & Djaja, B. (2023). “Bagaimana Keberlakuan Hak Waris di Indonesia.” Unes Law Review, 6(2), 6688–6693.
Setyowati, E. (2021). “Konvensi internasional CEDAW: Kiprah PBB dalam menghapus diskriminasi wanita & dukungan Indonesia melalui ratifikasi.” Jurnal Artefak, 8(2), 129. https://doi.org/10.25157/ja.v8i2.6277
Simarmata, R. (2018). “Pendekatan Positivistik dalam Studi Hukum Adat.” Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 30(3), 463. https://doi.org/10.22146/jmh.37512
Universitas Muhammadiyah Bima, Hukum Adat, & Kristen Protestan. (2023). “Beda agama (Studi di Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima).” 1(3), 155.
Yosal, C., & Sinaga, C. A. (2023). “Hak waris & kedudukan perempuan dalam adat Batak Toba ditinjau dari keputusan MA. No. 179K/Sip/1961.” Jurnal Kajian Hukum Dan Pendidikan Kewarganegaraan, 4, 04.
Yusha, B., Sinaga, R. M., & Widodo, S. (2021). “Kedudukan Anak Perempuan Dalam Sistem Pewarisan Pada Adat Ulun Lampung Saibatin Di Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat.” SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 18(1), 21–29. https://doi.org/10.21831/socia.v18i1.39763
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Roma Cita Sibatuara, Martono Anggusti, Roida Nababan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.