Legal Protection for Owners of Inherited Property in Marriage Agreements Based on Law No. 16 of 2019 About Marriage

Lusia Nova Hutasoit; Roida Nababan; Meli Hertati Gultom

doi:10.55927/jlca.v4i1.13821

Authors

Lusia Nova Hutasoit Fakultas Hukum, Universitas HKBP Nommensen
Roida Nababan Fakultas Hukum, Universitas HKBP Nommensen
Meli Hertati Gultom Fakultas Hukum, Universitas HKBP Nommensen

DOI:

https://doi.org/10.55927/jlca.v4i1.13821

Keywords:

Inheritance, Marriage Agreement, Legal Protection

Abstract

This study aims to analyze the law of inherited property during marriage as well as to identify the type of legal protection provided to the owner of inherited property through a marriage agreement. This study uses a normative juridical approach that emphasizes analytical and legislative approaches. Data was collected through research on primary, secondary, and tertiary legal materials. The findings of the study show that the marriage agreement provides legal protection for the owner of the defalut in a repressive and preventive manner. Prevention of a marriage agreement can reduce the mixing of assets and protect the ownership of inherited property, and repressively a marriage agreement can provide legal certainty in handling the ownership of inherited property. This study concludes that the marriage agreement is an effective legal instrument to protect the rights of the owner of the property, as well as understand the importance of the marriage agreement as a legal protection in a preventive marriage.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, Z. (2011). Metode Penelitian Hukum cetakan ketiga. Sinar Grafika.

Andayani, L., Imam Slamet, S. M., & Dwiprigitaningtias, I. (2024). Kedudukan Harta Bawaan (Harta Asal) Dalam Proses Peralihan Hak Menurut Prespektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.Jurnal Academia Praja, 7(1), 111–124. https://doi.org/10.36859/jap.v7i1.2052

Annisa Cahya Kirana Payuyu dkk. (2021). Perlindungan Hukum terhadap Harta Perkawinan dengan Pembuatan Akta Perjanjian. Angewandte Chemie International Edition, vol.6(No.11), 1–12.

Arifin, M. (2024). Aspek-Aspek Hukum Harta Benda dalam Perkawinan dan Perjanjian Perkawinan - Prof. umsu pres.

Asman. (2020). Perkawinan dan Perjanjian Perkawinan Dalam Islam. Rajawali Pers190.

Benny Djaja, et al. (2024). Anotasi Putusan Pengadilan Bagi Notaris Dan Pejabat Akta Tanah (PPAT) (jilid 1). Damera Press.

Cahyani, T. D. (2020). Hukum Perkawinan. UUMPress.

Djaja, B. (2020). Perjanjian Kawin Sebelum, Saat, dan Sepanjang Perkawinan. PT RajaGrafindo Persada.

Febrina Viviaita Chaty Roring. (2014). Perlindungan Hukum Terhadap Harta balam perjanjian perkawinan. Lex Pravatum, Vol.II(No.3), Hlm.4-8.

Fitrah, A. H. (2022). Kedudukan Hukum Harta Bawaan Yang Diperoleh Setelah Putusnya Perkawinan (Studi Putusan No. 491/ PDT/ 2015/ PT.SMG). Jurnal Law of Deli Sumatera, Vol 1(No. 2), 1–12.

Giyanthi, P. I. S., Budiartha, I. N. P., Budiartha, I. N. P., & Ujianti, N. M. P. (2022). Status Hukum Harta Perkawinan Jika Terjadi Kepailitan Suami/Istri Tanpa Adanya Perjanjian Kawin. Jurnal Preferensi Hukum, 3(1), 37–41. https://doi.org/10.22225/jph.3.1.4621.37-41

J.Sario. (1991). Hukum Harta Perkawinan. Citra Aditya Bakti.

Jaholden. (2021). Konsep Dasar Penelitian Hukum. CV.Pustaka Prima.

Jhon Kenedi. (2018). Penyelesaian sengka harta bersama dengan harta bawaan ketika terjadi perceraian. Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Vol.3(No.1), hlm. 4-15. https://doi.org/10.29300

Kelik Wardiono, Septarina Budiwati, Nuswardhani, S. R. (2018). Hukum Perdata - Dr. Muhammadiyah University Press.

Ni’mah, A. F. A. F., & Yunanto, Y. (2023). Analisis Manfaat Dan Pentingnya Perjanjian Perkawinan. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 5(2), 1327–1334. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.2932

Poltak.S, N. (2014). Jenis dan Sumber Data [Universitas Sriwijaya]. https://repository.unsri.ac.id/15400/1/RAMA_7420_02101001012_01_front_ref.pdf

Presiden Republik Indonesia. (2019). Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019 Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. In Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 (pp. 1–8). https://peraturan.bpk.go.id/Details/122740/uu-no-16-tahun-2019

Putusan Nomor 69/PUU-XIII/2015 Tentang Waktu Perjanjian Perkawinan, Putusan Makhamah Konstitusi 1 (2016). https://www.mkri.id/public/content/persidangan/putusan/69_PUU-XIII_2015.pdf

Sadi, A. A. (2021). Harta Bawaan Menurut KHI Dan KUHper. Jurnal El-Thawalib, Vol.2(No.4), 226–238.

Saverius Ndraha. (2024). perlindungan hukum terhadap harta bawaan dengan membuat akta perjanjian perkawinan. Jurnal Diktum, Vol.3(No.3), hlm.4-10. https://doi.org/10.46930

Simanjuntak, P. N. . (2015). Hukum Perdata Indonesia. Kencana.

Siringoringo, P., Saragi, P., & Januar, I. (2023). Hasil Dari Harta Bawaan, Hadiah dan Warisan Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Honeste Vivere, 33(2). https://doi.org/10.55809/hv.v33i2.251

Susisusanti G. Pakaya. (2016). Perlindungan Hukum Terhadap Harta Bawaan Dengan Akta Perjanjian Kawin. Jurnal Ilmu Hukum Legal Openion, Vol.4(No.2), Hlm 4-6.

Tamrin Yunus, Zulkarnain Suleman, A. Z. (2024). Pertimbangan Hakim Tentang Pembagian Harta Bersama Di Pengadilan Agama Gorontalo Tamrin. Journal Hukum Islam Vol., 5(2), 62–78. https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/AS-SYAMS/article/view/1788/1135

Teguh, H. P. (2023). Teori Praktik Pembagian Harta Kekayaan Dalam Perkawinan. CAHAYA HARAPAN.

Undang Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan 1 (2012). https://peraturan.bpk.go.id/Details/47406/uu-no-1-tahun-1974

Zalsabilla, G. L. (2024). Pembagian Harta Bersama dari Perkawinan Campuran Beda Negara tanpa Perjanjian Kawin. https://doi.org/10.21111/jicl.v7i2.11332